logo Pondok Pesantren Azharul Ulum
Brongkal Pagelaran Malang
Azharul Ulum
Sebuah lembaga yang berada di desa Brongkal Pagelaran (dulu Gondanglegi) Kabupaten Malang. Pada awalnya hanyalah berupa mushalla kecil (milik keluarga) yang dibangun oleh H. Ihsan yang dipakai untuk belajar mengaji anak-anak kampung. Kemudian putra pertama beliau KH. Bachrowi mendirikan lembaga formal, yaitu Madrasah Ibdidaiyah (MI) Azharul Ulum yang saat itu hanya ada dua MI di kecamatan Gondanglegi, yaitu MI Mambaul Ulum dan MI Azharul Ulum. Pada perkembangannya, ternyata Madrasah ini mendapat respon yang bagus dari masyarakat sekitar. Bahkan kemudian dikenal juga sampai ke luar kecamatan, sehingga banyak orang tua dari luar kecamatan yang ingin menyekolahkan anaknya di Madrasan ini. Melihat keadaan ini maka KH. Bachrowi kemudian mendirikan pondok pesantren yang sederhana, sekedar dapat digunakan tempat berteduh anak-anak sekolah yang dari luar daerah, seperti dari Pagak, Kalipare, Dampit, Sukodono, Sumbernongko, Sumberputih, Ampel Gading dll.
Pondok pesantren tersebut dinamakan PP Azharul Ulum. Sedangkan Madrasah Ibtidaiyahnya adalah MI Azharul Ulum 01 karena beliau juga mendirikan MI baru di desa Brongkal yaitu MI Azharul Ulum 02 dan MI Azharul Ulum 03. Tidak kurang dari 16 MI yang didirikan oleh beliau di berbagai tempat. Diantara ada yang sudah berganti nama dan sebagian masih mempertahan nama aslinya yaitu MI Azharul Ulum, seperti yang ada di desa Sukodono Kecamatan Dampit.
Untuk memenuhi kebutuhan pendidikan masyarakat, KH. Bachrowi dibantu oleh adik beliau KH. Ab. Sattar yang saat itu menjabat Kepala Desa Brongkal mendirikan lembaga pendidikan yang lebih tinggi yaitu SMP Raden Fatah (sekarang SMP/ MTs Al Azhar) dengan menggandeng tiga kepala desa lainnya, yaitu kepala desa Karangsuko, Kanigoro dan Balearjo. Ide pendirian SMP ini didorong oleh kebutuhan masyarakat atas pendidikan, khususnya yang bernuansa islam ahlussunnah wal jamaah. Saat itu sekolah setingkat SMP yang ada hanya di desa Suwaru yang mayoritas penduduknya adalah nasrani. Sehingga SMP Raden Fatah ini menjadi pilihan satu-satunya masyarakat Brongkal dan sekitarnya saat itu.
Dan Alhamdulillah, SMP tersebut mendapat respon yang luar biasa dari masyarakat yang masih peduli terhadap keselamatan aqidah putra putrinya. Kini nama lembaga tersebut berubah menjadi SMP Al Azhar dan kemudian berkembang dengan berdirinya MTs. Al Azhar yang sampai saat ini masih menggunakan gedung SMP di lantai dua. Namun sayang keadaan lembaga ini semakin lama semakin cenderung menurun. Hal itu mungkin semakin menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap lembaga ini atau mungkin juga karena semakin banyak bermunculan lembaga-lembaga setingkat sehingga masyarakat mempunyai banyak pilihan.
Baru dua tahun belakangan ini mulai nampak gejala kemajuan dan nampaknya akan terus mengalami peningkatan. Semoga keluarga besar Azharul Ulum segera dapat mengulang sejarah keemasan yang pernah dialami oleh pendahulunya. Amin
Pondok pesantren tersebut dinamakan PP Azharul Ulum. Sedangkan Madrasah Ibtidaiyahnya adalah MI Azharul Ulum 01 karena beliau juga mendirikan MI baru di desa Brongkal yaitu MI Azharul Ulum 02 dan MI Azharul Ulum 03. Tidak kurang dari 16 MI yang didirikan oleh beliau di berbagai tempat. Diantara ada yang sudah berganti nama dan sebagian masih mempertahan nama aslinya yaitu MI Azharul Ulum, seperti yang ada di desa Sukodono Kecamatan Dampit.
Untuk memenuhi kebutuhan pendidikan masyarakat, KH. Bachrowi dibantu oleh adik beliau KH. Ab. Sattar yang saat itu menjabat Kepala Desa Brongkal mendirikan lembaga pendidikan yang lebih tinggi yaitu SMP Raden Fatah (sekarang SMP/ MTs Al Azhar) dengan menggandeng tiga kepala desa lainnya, yaitu kepala desa Karangsuko, Kanigoro dan Balearjo. Ide pendirian SMP ini didorong oleh kebutuhan masyarakat atas pendidikan, khususnya yang bernuansa islam ahlussunnah wal jamaah. Saat itu sekolah setingkat SMP yang ada hanya di desa Suwaru yang mayoritas penduduknya adalah nasrani. Sehingga SMP Raden Fatah ini menjadi pilihan satu-satunya masyarakat Brongkal dan sekitarnya saat itu.
Dan Alhamdulillah, SMP tersebut mendapat respon yang luar biasa dari masyarakat yang masih peduli terhadap keselamatan aqidah putra putrinya. Kini nama lembaga tersebut berubah menjadi SMP Al Azhar dan kemudian berkembang dengan berdirinya MTs. Al Azhar yang sampai saat ini masih menggunakan gedung SMP di lantai dua. Namun sayang keadaan lembaga ini semakin lama semakin cenderung menurun. Hal itu mungkin semakin menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap lembaga ini atau mungkin juga karena semakin banyak bermunculan lembaga-lembaga setingkat sehingga masyarakat mempunyai banyak pilihan.
Baru dua tahun belakangan ini mulai nampak gejala kemajuan dan nampaknya akan terus mengalami peningkatan. Semoga keluarga besar Azharul Ulum segera dapat mengulang sejarah keemasan yang pernah dialami oleh pendahulunya. Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar