Senin, 13 Juni 2011

kisah hikmah

selalu ada komentar miring dalam setiap langkah kita 

(jangan hiraukan) 

Rasulullah bersabda: " Rahima Allah Man hafidza lisanahu wa 'arafa zamanahu wa staqamat thariqatahu".
ALKISAH, Suatu hari Lukman Al Hakim melakukan perjalanan bersama putranya. Sebagai Bapak dia menyayangi putranya yang masih kecil. Oleh karenanya Lukman menaruh anaknya diatas punggung kudanya dan dia menuntun kuda itu. Ditengah perjalanan beliau diolok-olok oleh orang-orang yang melihatnya : "Bagaimana orang tua itu, mengapa anaknya tidak memberi kesempatan naik diatas kuda, bukankah anaknya lebih kuat untuk berjalan kaki". Mendengar kalimat itu Lukman segera mengambil posisi dan menggantikan anaknya untuk menaiki kudanya sementara anaknya menuntun kuda itu. Sampai ditempat yang lain orang-orangpun berkomentar melihat Lukman dan anaknya : " Sungguh tidak tahu malu orang tua itu, dia sebagai orang tua hendaknya mengalah untuk tidak naik kuda dan biarkan anaknya yang menaiki kuda tersebut itu ". Lukman bingung dan segera turun dari kudanya. Lukman pun melanjutkan perjalanan dengan putranya dengan berjalan kaki sambil menuntun kudanya berdua dengan anaknya. Tiba di suatu tempat lain orang-orang menertawakan sikap kedua musafir tersebut dengan berkata : "Bodoh sekali orang itu, mengapa mereka tidak menaiki kudanya bukankah sangat menyenangkan menaiki kuda, mereka tidak akan lelah. Buat apa punya kuda jika hanya dituntun ?". Mendengar omongan orang-orang disekitarnya Lukman menjadi berpikir dan malu. Ada perasaan serba salah dari semua yang dilakukan, akhirnya beliau mengambil keputusan. Kedua orang anak dan bapak itu akhirnya menaiki kudanya berdua dan melanjutkan perjalanan. Sampai di tempat lain orang-orang disekitar perjalanan yang dilaluinya melihat dengan keheranan menatap Lukman bahkan mengumpat : " Dasar orang tidak berperikehewanan..!, masak seekor kuda harus menanggung beban dua orang sekaligus diatas punggungnya, kasihan sekali nasib kuda itu ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar